Jika anda mengunjungi Kota Batu yang terletak 20 kilometer dari Kota Malang, dengan jarak tempuh sekitar 1 jam. Disamping berbagai wisata menarik lainnya, bagi anda yang suka suasana alam yang asri dan gemericik air menimpa bebatuan, maka Coban Rondo adalah tempat wisata pilihan yang tepat.
Dari Kota Batu anda dapat meneruskan perjalanan sekitar 12 kilometer sebelum sampai di Air Terjun Coban Rondo. Dalam perjalanan anda akan disuguhi pemandangan alam yang indah berupa perbukitan dan view Kota Batu dari ketinggian.
Selain pemandangan air terjun dan suasana asri, di area Coban Rondo sudah ada tempat wisata baru yang disebut Taman Labirin.
Tempatnya unik, pas banget buat diabadikan ke dalam foto. Tak hanya itu, menjelajahi lorong-lorong labirinnya juga seru dan asyik. Hati-hati, jangan sampai nyasar ya! Harga tiketnya cukup murah kok, cuma Rp. 10.000,-.
 |
| Taman Labirin Coban Rondo |
Namun dibalik keindahan Coban Rondo terdapat kisah menyedihkan yang erat hubungannya dengan nama air terjun ini. Kurang afdol apabila anda mengunjungi tempat wisata ini tanpa mengetahui kisahnya.
Baca Juga :
Asal-usul Coban Rondo
Konon, tersebutlah sepasang muda mudi yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mereka dikenal dengan nama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi, dan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro. Mereka berdua hidup berbahagia, ibarat bunga yang sedang mekar, indah dan berbau harum.
Baca Juga : Misteri Gunung Kawi dan Mitos Pesugihan
Suatu hari Dewi Anjarwati berkeinginan menjenguk kedua mertuanya (orang tua Raden Baron Kusumo) di Gunung Anjasmoro. Orang tua Dewi Anjarwati tidak mengizinkan kedua mempelai untuk bepergian mengingat usia pernikahan mereka baru 36 hari (selapan), dan menurut kepercayaan masyarakat Jawa pasangan pengantin yang belum melalui masa selapan tidak diperkenankan untuk bepergian jauh, atau sesuatu yang buruk akan menimpa mereka.
Namun, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo mengabaikan anjuran orang tua Dewi Anjarwati dan tetap berangkat menuju Gunung Anjasmoro seraya menegaskan bahwa mereka siap menerima resiko apapun seandainya benar-benar terjadi sesuatu yang buruk di tengah perjalanan.
Di tengah perjalanan, rombongan mempelai bertemu dengan seseorang yang mengaku bernama Joko Lelono. Pria yang tidak diketahui asal-usulnya dengan jelas tersebut jatuh hati pada Dewi Anjarwati dan berusaha mengambil sang mempelai perempuan dari suami sahnya.
Akibatnya terjadilah perkelahian yang cukup hebat antara Joko Lelono dan Raden Baron Kusumo. Keduanya saling mengadu ilmu dan tampak sama kuat. Lalu Raden Baron Kusumo menginstruksikan agar para pembantunya lari dan menyelamatkan Dewi Anjarwati di suatu tempat yang disebut dengan Coban (air terjun).
Kesanalah akhirnya rombongan ini menuju dan menanti datangnya Raden Baron Kusumo. Namun apa daya ternyata Raden Baron Kusumo tak pernah datang, meski telah dinanti sekian lama. Di sebuah batu yang terletak di bawah air terjun Dewi Anjarwati merenungi nasibnya akibat melanggar nasehat orang tua. Dan air terjun itu dinamakan Coban Rondo (air terjun janda) hingga saat ini.
 |
| Air Terjun Coban Rondo |
Mitos Seputar Coban Rondo
Berdasarkan kisah sedih diatas yang menjadi nama air terjun ini, berkembang suatu kepercayaan ditengah masyarakat bahwa kisah ini akan mempengaruhi hubungan antara pasangan, baik yang sedang berpacaran maupun yang sudah menikah.
- Pengunjung yang merupakan pasangan kekasih atau pasangan suami istri konon dipercaya bahwa hubungan mereka akan kandas di tengah jalan.
- Sedangkan pengunjung yang datang sendiri lalu bertemu pasangannya di tempat ini, konon dipercaya hubungan mereka akan langgeng sampai kakek dan nenek.
Entah darimana Mitos tersebut berasal, namun anda jangan percaya begitu saja, kebetulan mereka yang putus hubungan setelah mengunjungi tempat ini memang takdirnya begitu.
Demikian ulasan tentang tempat wisata Coban Rondo di kota Batu yang menyajikan suasana air terjun dan tempat hiburan baru yaitu Taman Labirin.
Happy Travelling.
0 komentar:
Post a Comment