Home » » Benarkah Generasi Milenial Menyebalkan ?

Benarkah Generasi Milenial Menyebalkan ?

Seperti yang telah diketahui, dunia kerja saat ini mulai diduduki oleh para generasi milenial atau generasi Y yang lahir pada tahun 1981 - 2000. Meski demikian, sebagian besar generasi X yang lahir pada tahun 1961 - 1980 masih mendominasi dunia kerja untuk beberapa posisi. Adanya pertemuan antara generasi X dan Y ini seringkali menimbulkan konflik di antara kedua pihak.

Generasi X menganggap generasi Y sebagai generasi yang sering bertindak tidak sopan dan tidak mau susah. Sebaliknya generasi Y menganggap generasi X sebagai generasi yang kaku dan berpikiran kolot.

Sebagai HRD yang juga merupakan generasi milenial saya menanggapi perbedaan ini sebagai hal yang wajar. Bagi saya, perbedaan dapat terjadi dalam berbagai hal, perbedaan usia adalah salah satunya. Namun bukan berarti karena keduanya terlahir dengan rentang waktu yang berbeda sehingga keduanya tidak dapat bekerja sama. Kuncinya adalah dengan saling memahami dan menerima.



Mari kita pahami beberapa hal berikut agar baik generasi X dan Y dapat saling bersinergi dalam mencapai tujuan perusahaan.

Generasi Y Labil

Sebagai HRD, seringkali saya mendengar user dari generasi X mengatakan "susah sih anak milenial, makanya masih labil". Saya membenarkan bahwa generasi milenial memiliki emosi yang kurang stabil, seringkali mereka tidak memahami apa yang ingin mereka capai dan cenderung menginginkan cara instan. Namun saya menggarisbawahi, hal ini terjadi bukan karena mereka terlahir pada periode tahun 1981 - 2000 melainkan karena pada saat mereka memasuki dunia kerja, usia mereka masih muda sehingga belum bisa bersikap dengan dewasa dibandingkan para generasi X yang telah lebih dulu memasuki dunia kerja. 

Saya rasa, ini adalah respon alami dari setiap pribadi yang masih belum memiliki pengalaman kerja yang cukup. Dan saya rasa, hal ini juga terjadi para generasi X pada awal mereka mulai bekerja. 

Jadi, bukan karena mereka lahir di tahun apa. Generasi X dan Y sama sama pernah mengalami masa labil ketika mereka mulai bekerja.

Generasi Y Mau Enaknya Saja

Saya memang kerapkali menjumpai generasi saya yang melamar kerja namun mengharapkan gaji tinggi padahal pengalaman kerja saja tidak punya. Saya juga sering menjumpai generasi angkatan saya yang mengajukan resign ketika pekerjaannya banyak. Saya sering menemukan generasi Y seangkatan saya bertindak menyebalkan dalam bekerja. Sering absen, kerja malas malasan, suka memprovokasi. Jujur saja, seringkali hal ini tidak hanya membuat para generasi X jengkel melainkan juga mampu membuat pihak perusahaan kesal. 

Meski saya tidak dapat melihat apa yang terjadi pada generasi X saat bekerja, namun saya yakin hal ini juga dialami oleh para generasi X. Saya yakin, di setiap generasi pastilah ada kelompok orang yang rajin dan orang yang malas. Kelompok orang yang serius mencari kerja dan kelompok orang yang hanya mau enaknya saja. 

Jadi, sekali lagi bukan karena mereka lahir di tahun apa. Nyatanya, kelompok orang serius bekerja dan kelompok orang yang serius senang senang ada di generasi X dan Y. 

Generasi X Kaku

Hal ini seringkali saya dengar dari karyawan seusia saya. Mereka mengeluh dengan sikap atasannya atau bos dari divisi lain yang bersikap bossy dan gila hormat. Yah, saya juga merasakan hal yang sama. Namun, ini bukan karena mereka adalah generasi X melainkan karena mereka memiliki usia lebih tua dari kita sehingga sudah sepatutnya kita menghargai mereka. 

Akan tiba saatnya dimana para generasi Y akan bekerja berdampingan dengan generasi Z yang lahir di tahun 2000 - 2010. Dan saya sangat yakin bahwa generasi Y akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan generasi Z yaitu berharap mereka memperlakukannya dengan sopan. 

Jadi, kembali saya tegaskan bukan karena mereka lahir di tahun apa. Memang sudah sepatutnya, yang lebih muda menghargai dan menghormati yang lebih tua. 

Generasi X Ketinggalan Jaman

Ini juga menjadi hambatan dalam suatu perusahaan dimana di dalamnya masih didominasi para generasi X dan tidak mampu mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Sering juga disebut bahwa para generasi X memaksakan pemikirannya yang sudah kelewat jaman kepada para generasi Y.

Menyebalkan ? Ya, tentu saja. Namun perlu Anda pahami, generasi X dan Y hidup di zaman yang berbeda sehingga mempengaruhi cara mereka berpikir. Lalu, apakah semua generasi X memiliki pemikiran kuno ? Nyatanya tidak. Justru terkadang generasi X lebih handal dalam hal teknologi dan pola pikir. Lalu, apakah semua generasi Y lebih update terhadap perkembangan teknologi ? Nyatanya juga tidak. Justru masih bisa ditemui generasi Y yang takut pada perubahan atau tidak mau menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.

Jadi, untuk terakhir kalinya saya katakan bahwa bukan karena mereka lahir di tahun apa. Lahir di tahun berapa tidak mempengaruhi bagaimana cara seseorang berpikir dan bertindak. 

Setelah membaca ini, apakah Anda masih ingin memandang dunia kerja Anda dalam dua kubu, generasi X dan Y ? Saya harap tidak. Karena sejatinya bagaimana seseorang bersikap tidak dipengaruhi oleh usia. Karena para generasi X pernah menjadi generasi Y pada masanya, dan generasi Y akan menjadi generasi X pada masanya. 

0 komentar:

Post a Comment